rasanya baru kemarain aku  menginjakan kaki di kota semarang ini, menjadi mahasiswa dan tinggal disini. tapi ternyata waktu yang tealah ku habiskan disini tidak bisa dibilang sebentar juga. tiga semester sudah terlewat, bukankah itu cukup lama untuk mengukir cerita.

ada banyak hal yang ku temukan, pengalaman, teman, cukup masalah dan masih banyak lagi. tapi bisa dibilang aku tak pernah terbebani sangat dengan maslah-masalah kampus, meski tak jarang aku menangis karena ulahku atau ketidakpecusanku mengemban tugas, saat seperti itu rasaya aku ingin marah, merasa apa yang telah aku lewati semua ini mimpi paling burukku. ya meski aku telah mencintai apa adanya diriku saat ini, nyatanya aku tetap saja tidak bisa melupakaan impianku untuk bisa kuliah di universitas tertua di Indonesia.

kadang yang menjadi momok bagiku adalah ketidak puasaanku akan diriku sendiri, atau ketidak puasaanku terhadap lingkunganku. ya memang aku tak berhak menyalahkan apa yang terjadi di lingkunganku, terlebih aku tak pernah turut andil atas apa yang terjadi, jadi rasanya hanya menjadi pengamat aku tak berhak berpendapat bukan.

ah dari tadi aku bicara rasanya aku tak jelas dalam berkata.

oh iya mungkin ini menjadi tulisan di akhir tahun ini, mengingat sebentar lagi libur panjang dan ini telah menginjak minggu ke empat bulan desember. tidak akan ada banyak waktu untuk melakukan hal-hal yang aku sukai selama berlibur. satu-satuya yang bisa aku lakukan mungkin adalah membaca buku di malam hari atau menulis puisi di sela-sela waktu istirahatku.

sebenarnya yang ingin aku sampaikan disini adalah, aku ingin meminta maaf pada siapapun yang setahun ini hatinya ku buat luka, kepercayaannya ku ciderai atau yang telah ku buat kecewa. tulus dari dalam hatiku aku ingin meminta maaf.  termasuk kepada siapapun yang  tidak nyaman atas keberadaanku atau apapun. sebelum tahun ini berakhir aku membuka diri untuk menerima berbagai macam keluh kesah teman-teman atau apapun. aku siap menerima apapun untuk aku yang lebih baik.

di tahun depan aku tak menjamin diriku berubah banyak. yang ku prediksi, tingkat depresiku akan meningkat, aku akan sangat mudah marah, selain di organisasi kampus aku ingin lebih produktif, akan banyak projek di tahun depan yang aku targetkan. mengaktifkan blog ini salah satunya. aku tahu akan terdengar naif sekali, tapi aku ingin terus mengembangkan kemampuan berbahasa dan menulisku. jadi kepada siapapun, ku mohon tahun depan tegurlah aku dengan sehalus mungkin, karena entah apa yang akan terjadi saat pikiranku sedaang tidak karuan.

karena tulisana ini adalah tulisan untuk menutup tahun ini. jadi jangan heran kalau aku akan banyak mencurahkan isi hati. ya karena mungkin saja aku tak punya kesempatan lagi untuk melakukannya. karena aku sudah banyak cerita tentang organisasi dan masalah kampus, kali ini aku akan cerita tentang seseorang yang sedang aku sukai, tolong tandai suka ya bukan cinta. karena untuk mengatakan dia adalah orang yang aku cintai mungkin terlalu dini. ah tidak juga sebenarnya, tapi aku tidak yakin dengan perasaan itu, akhir-akhir ini.

aku biasa memanggilnya kakak, begitu saja aku merasa senang, awalnya bicara dengannya terasa sangat canggung, bicaraku terdengar formal sekali, tapi sekarang sepertinya aku maupun dia telah melampau garis itu. dia, tak pernah tentu memanggilku, seenaknya sendiri lah. ia pernah memanggilku dek ara-ah senang sekali aku kala itu. pernah memanggilku ras, sat, dan sekarang yak-seperti teman-temanku. tapi terlepas bagaimana ia memanggilku, aku tak pernah keberatan, hanya dengan berbincang dengannya tentang apapun itu sudah cukup membuatku senang. aku memang tidak begitu mengerti kebiasaanya, tapi aku mencoba untuk memahaminya lewat apa yang pernah ia bicarakan padaku. orang bilang ia tak tampan, tapi bagiku ia cukup tampan untuk orang sepertiku. ia bukan orang yang taat memang, tapi aku ingin taat bersama-sama dengannya suatu saat nanti. keluar dari cara pandangyan mengenai konsep ketuhannan, sebenarnya dia adalah orang yang taat. hanya saja mungkin untuk mengakui itu dia belum terbiasa.

aku pertama kali melihatnya dibulan september, ditengah-tengah acara atsumarimasho, kemudian dipertemukan lagi di bulan november saat makrab jurusan satu tahun yang lalu. setelah itu aku hanya melihatmnya berlalu didepanku, atau dari kejauhan. hingga akhirnya kami dapat saling bicara beberapa bulan lalu. sebuah kebahagiaan untukku ku rasa.

tapi yang menjadi masalah saat ini adalah perihal perasaaannya padaku. sebenarnya ia tak perlu datang bila memang tak pernah punya rasa untuku atau tak perlu membuatku besar rasa bila memang ia hanya ingin memainkanku. rasanya aku tak berani untuk mengatakan ia punya rasa terhadapku karena situasi yang terjadi saat ini. dengan kondisimu yang dikelilingi banyak wanita. sebenarnya ingin sekali aku katakan padamu secara langsung bahwa aku cemburu pada siapapun yang dekat dengan mu tapi aku merasa aku tak punya hak untuk itu. tapi ya sudahlaah, tak perlu bersama untuk mencinta. yang penting kau selalu ada saat aku ingin berkeluh kesah itu saja sudah cukup. terimakasih sudah mau menjadi tempat bercerita, terimakasih sudah mau jadi teman berdebat dan teman berbagi pengetahuan. terimakasih untuk segalanya. kakak.

ke bagian cerita yang lain, tahun ini adalah tahun terberatku. seperti yang telah diketahui orang banyak keluargaku bukanlah keluarga yang harmonis, banyak permasalahan ditahun ini yang terasa pelik dan menyedihkan untukku. jika kakak-kakak ku bisa saja melupakan permasalahan itu dengan mudah, tidak untukku, aku selalu memikirkan semuanya. ya semuanya seolah aku punya tanggung jawab atas permasalahan yang terjadi dan bertanggungjawab untuk membuat semuanya menjadi baik. tentu saja itu berat. sangat berat apalagi aku melakukan itu semua sendiri. dalam keluargaku aku lah pihak paling netral, kurasa. tapi akhir-akhir ini orang lihat tidak begitu. aku seolah perpihak, padahal aku bukan orang yang seperti itu. jika semua punya masalah aku ingin menjadi penengah. jika ada yang berselisih aku ingin menjadi orang yang mendamaikan. ah sayangnya lagi-lagi itu berat untukku. sangat berat, dengan posisiku saat ini.

tahun ini adalah tahun terberatku, kalaupun aku masih tersenyu, tertawa terbahak itu bukan berarti aku sedang bahagia. nyatanya mengingat semua permasalah yang pelik ini aku seperti tak pantas bahagia, mengingat tanggungjawab ku yang berat aku seolah tak pantas untuk tetap tersenyum. aku ingin punya seseorang untuk bebagi cerita, tapi kamu yang aku harapkan, masih belum pantas untuk mengerti permasalahan itu, kamu masih terlalu dini untuk menjadi solutor untuk permasalahan yang selama ini ku tanggung sendiri.

ahhh, sudah tiba saatnya berpisah kawan. sampai jumpai di tahun depan, semoga kalian sehat selalu. semoga permasalahn kalian di mudahkan, kegundahan kalian dihilangkan, cita-cita dan harapan kalian dikabulkan. sampai jumpa, semoga harimu menyenangkan.

salam
Pracara Archa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Senyumnya yang Hilang

Kamu adalah Kemarau