beda

"mis aku ingin berganti haluan." kataku begitu teman sekamarku pulang.
"maksudnya?" aku segera memperlihatkan apa yang ku lihat di laptop padanya. ia mengangguk dan tertawa.
"wah anak politik." katanya. namun aku menggeleng sambil tertawa kecil.
"tidak mis. bukan tentang politik tapi tentang perlawanan." kataku. sebelum aku bicara banyak, misna itu sudah terlelap. ya ia punya banyak kegiatan. membuat nya banyak terlihat murung dan mengeluh belakangana ini. di kampusku banyak alur kaderisasi. ia masuk kaderisasi bagi aktivis dan organisatoris tingkat dasar. iya aku kagum sekaligus iri. namun ia pantas, dibanding aku? yang terlalu melan kolis. menulis pujian menebar cinta. hanya bualan. omong kosong. di era sekarang siapa yang percaya cinta? cinta sudah mati di hingar bingar kebuasan ego manusia. cinta hilang pada nafsu manusia yang membabi buta. cinta hanya tudung, kedok bagi apapun yang dikehendaki. cinta sudah mati detik aku ingin membangkit kannya. maka mungkin kini bisa ku beralih pada sajak yang berbeda, bukan karena trend atau kekinian. tapi itu adalah tuntutan masa. yang mana yang mudalah yang harus banyak bicara mewakili si tua renta atau kaum papa yang terbisu. maka bersama ini semoga aku dan kalian yang membaca ini bangkit bersama.


Archa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Senyumnya yang Hilang

bohong