lucky or anlucky day

hari-hariku masih berjalan sama. sejak hari aku kehilangan tatapan matamu, aku masih menantikan kamu menatapku saat aku berada dekat denganmu. entahlah, aku rasa aku sangat membutuhkannya saat ini. setidaknya untuk membuat hatiku kembali, 3 atau 2 detik saja tak masalah, asal aku mampu menatap matamu. kemarin aku tak akan menyangka kamu akan jadi lama kupandang. aku tak pernah salah mengenalimu meski kau berada jauh dari tempatku. dengan rambut sebahumu yang tergerai, mengenakan kemeja kotak-kotak kau berdiri disisi jembatan. kau berdiri beberapa menit, dan aku menunggumu sampai kau menghilang. kamu menghilang dengan sekelebat bayang yang masih dapat aku lihat meski kau tlah lama berlalu. kemudian aku putuskan untuk masuk kedalam kelas, dan tanpa ku sangka, kamu justru duduk di samping kelasku membuat sesuatu mendidih dalam jiwa ku yang membakar seluruh aku. kamu duduk disana lama sekali hingga ahkirnya kau pergi dan aku tidak menyadarinya. setelah kuliah selesai dan waktu ashar tiba. aku tidak akan menyangka kau dan aku akan bebarengan. aku yang datang lebih dulu sebelum kamu, telah terlebih dulu wudhu dan tanpa kusangka (lagi) justru kau antre dibelakangku dan kau benar-benar menungguku sampai baju dan celana yang kulipat sebelumnya menjadi kembali rapi. padahal sebenarnnya jika kau mau kau bisa wudhu tanpa menungguku, sebab aku sudah 5 langkah bergeser dari kran. namun mengapa kau melakukannya? itulah sebab mengapa sampai sekarang justru aku semakin penasaran dan ingin jauh lebih mengenalmu. karena semua sifat dan perilakumu yang tak dapat aku terka, semua tentangmu yang tak bisa aku simpulkan, kamu yang sampai sekarang masih terlihat rumit di pikiranku.

untuk kamu, kakak tingkat lintas prodi yang sejak PPMB kukagumi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Senyumnya yang Hilang

bohong